Mengenal Konstruksi Bangunan Rumah Bertingkat dan Fungsinya

Sebelum membangun, konstruksi bangunan rumah bertingkat wajib Anda perhatikan secara matang. Alasannya, kuat tidaknya konstruksi akan berdampak langsung pada kekuatan serta keawetan bangunan tersebut.

Anda pasti sudah sering mendengar kasus bangunan roboh atau bangunan yang cepat rusak padahal belum lama dibuat. Bisa jadi, hal ini disebabkan karena pembuatan konstruksi rumah bertingkat yang asal-asalan.

Konstruksi Bangunan Rumah Bertingkat Serta Fungsinya

Pembuatan konstruksi bangunan yang tidak dihitung secara cermat bisa merugikan banyak pihak. Tidak hanya rugi secara materi karena bangunan yang tidak kuat, namun dari segi keamanan pun patut dikhawatirkan.

Sebaliknya, penghitungan yang matang akan membuat efisiensi baik dari waktu, biaya hingga pikiran. Agar tak harus mengeluarkan uang untuk biaya memperbaiki bangunan yang tidak awet, berikut konstruksi bangunan rumah bertingkat beserta fungsinya.

Pondasi Bangunan

Meski tidak terlihat, pondasi merupakan bagian penting sebelum membuat bangunan karena bagian inilah yang akan menopang keseluruhan bangunan. Pondasi memiliki 2 macam, yaitu pondasi dalam dan pondasi dangkal.

Pondasi dangkal, sesuai namanya memiliki kedalaman dangkal. Biasanya pondasi dangkal dibuat untuk membuat bangunan satu lantai. Fungsi pondasi dangkal yaitu meneruskan kolom atau menahan tumpukan bata yang berfungsi sebagai dinding.

Sementara pondasi dalam, biasanya dibuat untuk membangun bangunan bertingkat, seperti gedung sekolah, kampus, rumah sakit, rumah bertingkat dan sebagainya.

Fungsi pondasi dalam antara lain menyalurkan beban ke lapisan tanah sondir. Sebelum membuat pondasi dalam, biasanya akan dilakukan serangkaian pengujian, seperti UPV, Pundit, PDA Test dan lainnya.

Untuk membuat pondasi, Anda bisa menggunakan semen SGC PCC dengan berbagai kelebihan, seperti daya ikat yang kuat serta rendah penyusutan. Semen SCG PCC memiliki formula khusus yang menghasilkan tekstur semen yang halus dan menambah daya rekat. Selain digunakan sebagai aplikasi beton pada pondasi, Anda juga bisa menggunakannya untuk plester, acian hingga pemasangan batu bata.

Kolom atau Tiang Penyangga

Kolom menjadi konstruksi bangunan yang tak kalah penting karena berfungsi sebagai tiang penyangga beban elemen di atasnya.

Saat penghitungan struktur kolom kurang tepat, hal ini bisa menyebabkan elemen bangunan yang terhubung dengannya roboh karena kolom yang tidak kuat.

Konstruksi Sloof

Sloof menjadi bagian konstruksi rumah bertingkat lainnya yang juga tidak kalah vital. Hal ini karena fungsi sloof sebagai penyalur beban ke setiap titik pondasi.

Fungsi lain, sloof dapat mengunci dinding bersama kolom agar tetap kuat. Hal ini akan mencegah kerusakan parah akibat adanya pergerakan tanah.

Konstruksi Balok

Balok berfungsi menahan rangka yang terdapat pada langit-langit suatu ruangan. Balok biasanya dibuat dari kayu, beton ataupun baja. Balok akan menahan beban yang berasal dari pelat lantai, dinding hingga beban balok tersebut.

Pelat Lantai

Pelat lantai merupakan konstruksi rumah bertingkat yang letaknya tidak di bawah, melainkan di bagian atas sebagai dasar lantai 2, 3, 4 dan seterusnya pada sebuah bangunan bertingkat. Dalam proses pembuatan pelat lantai, strukturnya dibingkai oleh balok beton yang ditopang oleh kolom bangunan.

Ada berbagai macam bahan pembuat pelat lantai, seperti kayu dan semen. Bahan kayu memang memiliki harga yang lebih terjangkau. Namun, penggunaan kayu kurang awet, terpengaruh cuaca, tidak bisa dipasangi ubin dan berbagai keterbatasan lain yang membuat orang lebih banyak memilih pelat lantai semen.

Nah, itulah beberapa konstruksi bangunan rumah bertingkat yang perlu diketahui terutama sebelum membangun rumah. Kunjungi https://scgcbm.id/ untuk mendapatkan semen SGC PCC sebagai perekat pondasi ataupun untuk mendapatkan bahan bangunan lain.

Related posts