Saat ini, hampir semua hal beralih ke mode digital. Disadari atau tidak, hal itu memang sudah terjadi. Mulai dari budaya jual beli, hingga budaya kerja seperti absen dan pengajuan cuti yang dilakukan secara digital.
Salah satu yang populer adalah jual beli online, atau dengan kata lain e-commerce. Bicara e-commerce, mungkin kita akan sering juga mendengar kata reseller. Semakin populer di era digital, padahal konsep dan tugas reseller sudah ada sebelum banyaknya digitalisasi.
Digadang-gadang, reseller menjadi salah satu profesi atau cara bisnis baru yang mudah dan murah. Terlebih bagi kamu yang baru akan memulai sebuah bisnis. Jika kamu tertarik, maka kamu perlu baca artikel ini sampai selesai, karena akan ada penjelasan terkait kelebihan menjadi reseller hingga tipsnya.
Siapa itu Reseller?
Jika diartikan secara bahasa, kamu mungkin akan langsung mengerti, bahwa re berarti kembali dan seller berarti penjual. Dengan begitu, kata ini bisa diartikan sebagai penjual kembali. Atau pihak yang menjual kembali suatu barang.
Pengertian reseller. Reseller dropship adalah menjual kembali sebuah barang dari supplier.Hal tersebut dilakukan tanpa adanya stok barang. Nantinya besaran komisi diberikan berdasarkan kesepakatan antara reseller dan supplier.
Pengertian lain menyebutkan, reseller merupakan orang yang membeli produk dari supplierdengan harga yang lebih murah. Tujuannya untuk dijual kembali dengan harga tertentu. Sehingga nantinya akan mendapat keuntungan. Dan teman teman juga bisa meilhat social commerce Indonesia di sini social commerce Indonesia.
Apa Perbedaan Reseller dan Dropshipper?
Kata lain yang tidak kalah populer dari reseller adalah dropshipper. Kalau kamu menggeluti dunia bisnis online, kamu pasti pernah dengar kata ini. Lalu, sebetulnya apa bedanya dropshipper dengan reseller, atau sebetulnya, keduanya sama?
Reseller
- Membeli produk terlebih dahulu, sesuai dengan ketentuan yang ada
- Promosi dapat dilakukan dengan katalog produk atau produk yang sudah dibeli
- Mendapatkan media promosi atau yang serupa, seperti sarana iklan secara gratis, biasanya berupa website.
- Pengiriman barang dapat dilakukan oleh reseller atau supplier.
- Diberikan website replika untuk diolah, tapi kontrol utama tetap ada i pihak supplier.
Dropshipper
- Tidak harus membeli produk terlebih dahulu
- Promosi biasanya dilakukan dengan daftar produk
- Media promosi yang didapatkan adalah banner, diberikan secara gratis.
- Pengiriman barang dilakukan oleh pihak supplier.
- Tidak diberikan web replika, hanya diberikan banner promosi.
Untung Rugi Jadi Reseller
Bagaimana, sudah paham dengan definisi dari reseller? Mulai tertarik untuk menjajal profesi ini? Itu merupakan pilihan yang cukup baik sih. Jangan ragu untuk memulai hal baru, tapi ingat masih ada hal-hal yang harus kamu pikirkan. Apa aja sih? Yuk lanjut kita bahas!
Kelebihan Menjadi Reseller
Sebelum benar-benar yakin, dan supaya semakin yakin, kita akan bahas kelebihan dari reseller, yang nantinya bisa kamu jadikan pertimbangan.
- Menjadi reseller tidak direpotkan dengan urusan stok barang, karena hal tersebut menjadi tanggung jawab
- Tidak membutuhkan waktu khusus untuk bekerja, dalam kata lain, bisa dilakukan sebagai sampingan pekerjaan yang lainnya.
- Komplain atau protes terhadap suatu produk tidak dilayangkan kepada reseller, sehingga tidak perlu pusing.
- Tidak perlu banyak memikirkan perihal naik dan turunnya harga barang.
- Biaya produksi bkan menjadi tanggung jawabmu, hal tersebut adalah hal yang ditangguhkan kepada
- Kamu tidak perlu repot dan pusing memikirkan proses produksi.
- Hal paling penting, kamu bisa duduk manis menunggu uang masuk, karena banyak proses yang dilakukan oleh supplier.
Kekurangan Menjadi Reseller
Selain kelebihan, tentunya ada kekurangan yang perlu kita perhatikan. Jangan sampai kita tidak lengkap mempertimbangkan sesuatu, lalu menyesal di tengah jalan. Berikut beberapa kekurangan dari reseller.
- Kamu tidak bisa menentukan sendiri harga barang yang kamu jual.
- Selanjutnya, kamu tidak dapat memodifikasi barang yang kamu jual, atau dengan kata lain kamu tidak begitu leluasa.
- Produk yang kamu jual bukan milikmu
- Ketergantungan terhadap perusahaan pengelola. Misalkan saat perusahaan penyuplai tengah mengalami masalah, bisa jadi kamu juga tidak bisa melakukan penjualan.
- Keuntungan dan transaksi penjualan tidak ada di tanganmu.